Senin, 16 Oktober 2017

Merasa bodoh? Bagus.

Pernah suatu ketika aku mengalami masa paling depressive dalam hidupku di usia yang terlalu dini untuk memilih jati diri, aku berpikiran bahwa aku ini orang baik kok, dan aku pernah lebih baik dari kalian semua, at least dalam suatu hal. Dan aku tidak merasa berdosa karena merasa demikian. Awalnya kukira itu bagus untuk membangun rasa percaya diri. Tapi Di kemudian hari, perasaan itu terbalik 180 derajat dari apa yang aku yakini pada saat itu.

Pernah suatu ketika aku bertanya kepada salah seorang teman, "Menurutmu, selalu menganggap diri sendiri lebih baik itu, adalah sebuah kelebihan atau kekurangan?" Lalu ia menjawab "Kekurangan" katanya, "Karena itu kamu jadi lemah." Sambungnya.

Pernah suatu ketika aku bertemu dengan seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk selalu meng-underestimate orang lain. Ia merasa lebih baik daripada semua orang yang ditemuinya. Dan hampir semua orang yang mengenalnya, bahkan teman baiknya pun memiliki opini yang sama denganku. Aku merasa kasihan padanya karena ternyata apa yg dibanggakannya selama ini, adalah sebuah kesalahan yang semakin lama akan semakin membuatnya lemah.

Sekarang aku paham esensi; bodoh dan merasa bodoh itu tidak sama. Kesombongan sama dengan bodoh, tapi dengan tetap merasa bodoh, akan jadi kekuatanmu.

"Kesederhanaan akan membuka pintu wawasan lebih luas lagi." - Yasa Singgih

Tetaplah merasa bodoh, agar kamu terus bergerak maju. Tetaplah sederhana, agar kamu selalu bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar