Today, I just delete some of my soc-med accounts. Yea you can't stalk on me anymore 👿
If you wonder why, beberapa hari lalu, aku membaca artikel yg mengatakan adalah fakta bahwa mengekspos tujuanmu kepada khalayak justru akan mengurangi semangatmu untuk mencapai tujuan tersebut. Kuakui fungsi sosmed bisa jadi sangat menyenangkan, bahkan
dulu aku setiap berhenti di suatu tempat update, mau makan update, ketemu siapa
update. Tapi sekarang aku jadi sadar kalau semua itu nggak ada artinya kalau
hubunganmu dengan orang disekelilingmu nggak baik. Juga salah seorang teman baru saja melakukan hal yang sama dengan alasan "Too much distractions" Dan honestly, aku agak sedih karena aku nggak bisa ngepoin lagi #plak 😂 but that was not a big deal anyway, karena kami cukup memantain hubungan pertemanan kami dengan baik.
Setelah hari itu, oke gak masalah selama kita masih bisa kontakan, berkat adanya media yang membunuh jarak, pokonya selama kamu masih di bumi, jarak bukan masalah toh kalau ada internet. And i'm just thankful for it, hontou ni arigotou technology! tapi ternyata, beberapa hari setelah itu, rasanya jadi kangen, dan makin kangen hari ke hari, jadi pengen banget ketemu. Nggak masalah physically aku nggak tau rambutmu sepanjang apa sekarang, atau kamu udah kurusan apa makin gendut, tapi setelah kupikir2 ada hal yg membedakan aku dengan dunia, adalah aku tau kamu sedang mengusahakan sesuatu, aku tau gimana perjuanganmu, yang aku yakin seluruh dunia nggak tau dan mungkin nggak ada pengaruhnya juga buat aku, but I feel honoured for that. Menurutku itu adalah suatu pencapaian tersendiri, kalau orang lain mau share ceritanya sama kamu, Apalagi kalau kamu bisa jadi orang pertama yg akan dihubunginya untuk dimintain tolong atau sekedar sharing, kita jadi punya cerita.
Menurutku, saat ini sosmed bikin kita nggak punya cerita lagi, dan Let's say menuntut gengsi yang tinggi. Coba begini, salah seorang teman baik baru saja mendapatkan suatu pencapaian yg pamer-able, lalu dia update di sosmednya, kemudian beberapa teman baik mengucapkan "Congratulations... Etc etc." Dibalas "Thankyou" selesai. Dulu sebelum ada media, kita akan menghubungi orang terdekat untuk berbagi kebahagiaan. Coba bandingkan si A besok mau ujian, terus dy update "Wish me luck guys" versus ngejapri langsung "Guys, doain gw ya besok gw ujian" ke kitanya beda gitu rasanya. Tinggal pilih responnya akan menjadi sekedar "Ooh" doang atau "Iya kudoain lancar, I'd be happy for you" layaknya teman yang sesungguhnya.
Well, beda cerita kalau maybe we got some secret admirers you don't know or you know it, definitely, beberapa orang dianugerahi fisik yang sempurna atau bakat Dan skill yg menarik perhatian orang banyak seperti kebanyakan selebgram yg punya ribuan followers, which aku juga setuju kalau disebut fans dan nggak sedikit dari mereka yang mendapatkan pendapatan dari situ dan itu bagus buat mereka, but not for me. Exposing your purposes untuk jadi konsumsi publik biar seluruh dunia tau, padahal bisa jadi hal tsb nggak ada manfaatnya baik bagi kita sendiri ataupun dunia. Oke lanjut ~
Setelah kuhapus akun2ku, atau lebih
tepatnya aku nonaktifkan, untuk sementara, berarti akan mengurangi wawasanku
mengenai berita penting yang seharusnya seluruh dunia tau, dengan cara yang
tidak membosankan. Tersisa dua akun (sebenarnya 3 sama facebook yang pengen
banget aku hapus tapi aku udah lupa password dan emailnya apa karena aku
bikinnya pas masih alay, maafkan) yang pertama twitter yang sedari 2 tahun lalu
nggak kusentuh lagi. Dan nonaktif untuk 30 hari kedepan dari hari ini, yang
katanya akan terhapus selamanya kalau aku nggak login. Tapi nggapapa kalau aku
lupa, berarti itu memang campur tangan semesta. Dan satu lagi instagram, though
aku punya beberapa akun ig dan aku seneng banget pakai ig terutama untuk
belanja dan update make up terbaru hehe, untuk update beberapa issu penting, Dan hal2 yg aku suka aja. Yang oleh karena itu hanya memfollow ig olshop, kumpulan fakta, atau trend make up, page hewan lucu, everything about art etc, nggak ada akunya, nggak ada teman2ku, biar aku taunya hal-hal yang menurut mereka penting dan butuh aku untuk tau aja.
Nah, untuk memfasilitasi hal itu, aku masih punya beberapa cara menghubungiku secara langsung, salah satunya lewat blog ini, yang tadinya aku khususkan buat review beauty products, tapi sekarang juga jadi wadah menampung pendapatku sendiri, buat dibaca sendiri (karena nggak akan ada yg baca juga 😅) ketika aku merasa buah pikiranku ini lebih baik disimpan sendiri aja. Terus, selain itu via chat (Line atau WhatsApp) atau email kalau urusan formal. Pokonya aku nggak hilang kok, aku disini kalau kamu butuh apa-apa, katakan saja apa yang bisa aku bantu.
Mengutip kata-kata "Hal paling berharga yang dapat diberikan seseorang kepadamu adalah waktunya. Karena ia takkan pernah kembali, hargailah." - unknown. Aku jadi merasa hubungan kami jadi semakin berkualitas, Hidupku jadi lebih damai karena tidak disibukkan dengan pencitraan demi mendapatkan pengakuan dunia yg sebenarnya aku nggak butuh. Simply i don't need your thumbs up on my photos, but i would be so much glad if you just talk to me personally, asking how's-life things, having a quality time together. I would really really appreciate that.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar