So I’ve been spending my time in
bed like all day for the past 3 months after a leg surgery. Yes, aku tidak
dapat menggunakan kaki kananku untuk sementara waktu (dan aku udah bosen
ngejelasinnya kenapa) yg membuat aku dengan terpaksa dirumah aja, dan nggak
ngapa2in.
During “nggak ngapa2in” tersebut
lama2 terasa mati gaya dan suatu ketika aku memutuskan untuk memakai organ
tubuh yang masih aku miliki while mereka masih berfungsi dengan baik. Beberapa
hari yang lalu aku baru saja membaca artikel yang menyebutkan bahwa otak
manusia akan mencapai performa terbaiknya dalam usia 24 tahun, belum ku research kebenarannya tapi setelah
kupikir2 mungkin aku mau mempercayai sepenggal kalimat tersebut cos I think the
most valuable I have on my body is my brain, karena seluruh organ yang
merupakan bagian dari tubuhmu dikendalikan oleh otak, Your mind tells your body
what to do, ya, se-luarbiasa itu. Aku mulai memikirkan apa yg akan kulakukan
dengan otak ini, sesuatu yang sekiranya akan bermanfaat untuk hidupku
kedepannya. Aku mulai berpikir mengenai hal-hal yang sekiranya akan kubutuhkan
dalam waktu dekat, it must be something related to my job as a finance staff,
maka aku berniat untuk memperlajari kembali ilmu2 yang (seharusnya) aku
dapatkan ketika aku duduk di bangku kuliah, akuntansi, manajemen keuangan, atau
perpajakan yang aku agak menyesal karena tidak pernah kupelajari dengan baik
pada waktu itu, noted.
Aku menyusun rencana belajar ku,
apa yang akan aku pelajari setiap hari, dan juga bagaimana cara agar belajar
ini tidak terasa membosankan. Lalu aku memutuskan untuk mempelajari hal baru
yang sekiranya aku sukai, bahasa jepang. Selain inggris, jepang adalah urutan
kedua bahasa asing yang aku sukai. Dulu waktu SMA aku pernah belajar bahasa
jepang di sekolah tapi pas kuliah aku jarang menerapkannya lagi jadinya udah
lupa, bahkan aku udh nggak bisa baca huruf hiragana ataupun katakana lagi. Aku
mempelajari dasar2 huruf jepang dalam 3 hari, dan nggak berhenti sampai disitu,
next aku akan mempelajari huruf kanji, yang nggak akan habis kamu pelajari
seumur hidup, that’s kinda interesting karena setelah kudengar kalimat ini,
“Selama masih ada hal yang bisa kamu pelajari,
kamu akan menjadi pembelajar seumur hidup.“
While ilmu di dunia ini nggak
akan pernah habis kamu pelajari sampai mati. I will keep learning for my whole
life. Kemudian, bahasa asing ketiga yang ingin aku pelajari adalah arab,
menurutku itu bagus untuk dipelajari karena imho dan kuakui aku bukanlah (atau
belum bisa menjadi) seorang penganut agama yang taat. Tapi aku ingin percaya
bahwa agamaku yang sekarang ini adalah yang terbaik dari semua agama yang ada
di dunia. Aku melakukan sholat 5 waktu, tapi bodohnya, selama ini aku nggak paham dengan apa yang aku
lafalkan dalam sholat tsb, mana aku ngerti bacaan ruku, itidal, sujud dan
surat2 pendek itu artinya apa??? Aku bisa baca al-quran tapi mana aku paham alquran itu isinya apa??? itu terjadi begitu saja karena orang tua dan guru kita pun mengajari kita untuk melakukannya, caranya begini loh blablabla... yg harus kamu baca blablabla dsb. “Iqro” literally memiliki arti “Bacalah” tapi aku
nggak mau baca cuma sekedar baca aja, aku ingin sholat dengan khusyuk dan berdoa
seperti benar2 having a quality time with god, Aku ingin beribadah bukan karena
disuruh siapa2 atau karena hanya sekedar tau dari berbagai sumber bahwa hal itu
adalah wajib sebagai muslim, aku ingin beribadah dengan dasar sebagai
penghormatan kepada tuhan sebagai penciptaku.
Saat ini umurku 23 tahun, aku nggak tau apa aku sudah bisa dibilang dewasa atau belum, tapi yg jelas, perubahan itu memang ada. Yang dulu kukira itu hal yg wajar, sekarang kupikir itu hal yg sangat bodoh. Kenapa aku nggak A, kenapa aku nggak B dari dulu? Aku sendiri belum pernah membuktikan kalimat bijak yang katanya "Nggak ada yg terlambat" tapi aku mau mempercayainya, nggak ada kata terlambat buat belajar. Dan aku cukup bersyukur bahwa agamaku menghitung belajar sebagai salah satu bentuk ibadah, dengan belajar seumur hidup berarti aku juga akan beribadah seumur hidup.
Saat ini umurku 23 tahun, aku nggak tau apa aku sudah bisa dibilang dewasa atau belum, tapi yg jelas, perubahan itu memang ada. Yang dulu kukira itu hal yg wajar, sekarang kupikir itu hal yg sangat bodoh. Kenapa aku nggak A, kenapa aku nggak B dari dulu? Aku sendiri belum pernah membuktikan kalimat bijak yang katanya "Nggak ada yg terlambat" tapi aku mau mempercayainya, nggak ada kata terlambat buat belajar. Dan aku cukup bersyukur bahwa agamaku menghitung belajar sebagai salah satu bentuk ibadah, dengan belajar seumur hidup berarti aku juga akan beribadah seumur hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar